Pages

  • Twitter
  • Facebook
  • Google+
  • RSS Feed

Wednesday, February 1, 2012



Sahabat, kali ini saya akan bercerita tentang dendam. Selamat membaca cerita motivasi. Semoga menjadikan kita lebih baik.

Saya adalah pendatang disuatu daerah. Dipasar kota tersebut, saya membuka membuka usaha kecil-kecilan. Berupa penyewaan play station ( PS ) dan rental VCD. Di depan toko ada tukang parkir. Selain tukang parkir dia adalah preman pasar. Preman ini sering berulah di depan toko saya. Sehingga ini membuat pelanggan saya menjadi kurang nyaman. Geram rasanya jika karena ulahnya pelanggan saya pergi. Dan ini sudah terjadi berulang kali. Mungkin karena saya pendatang sehingga dia berulah demikian.

Meski begitu, preman pasar ini sudah beberapa kali meminjam play station ketempat saya, dan dia mengembalikan tepat waktu, dan saya selalu memberikan special discount kepadanya karena terpaksa.

Suatu malam, tepatnya pukul 12 malam preman ini berjalan -jalan dilorong gang menuju rumah saya. Preman itu jalan sempoyongan sambil mengomel. Saat di depan rumah dia memanggil-manggil nama saya dengan sangat tidak sopan. Ingin rasanya saya tonjok hidungnya. Sayapun keluar, penampilan preman malam itu sangat semrawut, kepalanya sedang diperban yang terlihat berdarah, sambil membawa kampak. Dia terlihat dalam emosi yang tinggi. Dan dia pun meninju berulang kali ke arahku. Namun bisa kuhindari. Pikir saya, buat apa berurusan dengan preman ini, daripada kedepan timbul masalah, mending saya tenangkan dia.

Saya tenangkan pinta kapak yang dia bawa, tenyata dia menyerahkan kampak itu ke saya. Beberapa saat kemudian dia mengemukakan bahwa dia ingin meminjam PS ke saya, sayapun melayani. Setelah preman itu pulang, hati kecil ku berkata, masak harus mengalah terus. Kalau mengalah nanti akan diinjek-injek terus. Akhirnya saya memutuskan, esok hari akan saya tantang preman itu untuk duel secara jantan.

Pagi harinya, sampai dua hari saya mencari-cari preman itu. Namun tidak ketemu. Hingga bertemu dengan orang tuanya yang mengatakan bahwa si preman sudah berada di Kantor polisi. Dia ditangkap setelah dari rumah saya, lengkap dengan PS ditangannya. Tuduhan polisi kepada nya diantaranya membuat keributan di pasar, serta mencuri PS dari rumah penduduk. Owh baru tau saya ternyata kampak yang dibawa ke rumah saya itu digunakan untuk membuat keributan.

Setelah mengetahui si preman ditangkap polisi saya kemudian menuju kantor polisi untuk menjenguknya. Namun dalam laporan ke Polisi saya tidak melaporkan si preman sebagai pencuri dia hanya meminjam dari saya serta saya terangkan bahwa dia adalah langganan saya. Mengenai kejadian malam itu, sewaktu dia berusaha memukulku juga tidak saya ceritakan. Malah sewaktu saya menjenguk nya saya coba menenangkan dia, serta menanyakan apa yang perlu di Bantu. Jack mengeluh saat itu dia sakit gigi dan tidak punya uang untuk membeli obat. Kemudian saya membelikan obat dan rokok serta uang alakadarnya guna membeli makanan selama ditahan di kantor polisi.

Sehabis mengisi formulir pengambilan barang dikantor polisi, saya kemudian pulang. Seminggu kemudian si preman tiba-tiba muncul didepan rumahku dan tiba-tiba dia menujuku dengan terburu-buru, dia memelukku dan menangis dipundakku. Dia mengucapkan terima kasih atas bantuanku sewaktu dia berada di kantor polisi. Dia percaya dengan kedatangan saya kekantor polisi tuduhan pencurian dapat dihindari.

Saat ini si preman masih berprofesi sebagai tukang parkir, namun sikapnya sudah berubah dibandingkan sebelum dia ditangkap. Hampir setiap kali dia bertemu denganku, dia selalu menyapa dan tersenyum.

Sahabat Pecinta cerita motivasi

Apa kandungan dan makna dari cerita diatas?

Kandungan dari cerita ini :

Dendam dan amarah tidak akan menyelesaikan sebuah persoalan.
 Setiap persoalan seyoknyanya dihadapi dengan kepala dingin dan diputuskan dengan bijak
Usahakan membantu kesulitan orang lain, meskipun orang tersebut memusuhimu
 Untuk mengubah sikap seseorang tidak seharusnya dengan menceramahi terus – menerus, namun sentuhlah nuraninya dengan sikap dan perbuatan yang baik.
Sahabat, sesuatu yang membara jika dihadapi dengan api, maka yang ada hanyalah kehancuran. Sebagaimana kekerasan yang dihadapi dengan kekerasan pula. Maka kehancuranlah yang didapat.  Dengan melebur rasa dendam, maka akan meleburkan pula rasa amarah, menumbuhkan kasih sayang dan persahabatan.

Jadilah orang yang beruntung, bukan orang yang merugi dan kecewa. Dendam adalah onggokan sampah hati yang membuat pemiliknya semakin tersiksa dan menderita.  Bukankah Allah juga maha memaafkan atas kekurangan, kelemahan dan kekhilafan manusia?

Lalu, mengapa manusia tidak banyak belajar untuk mencukupkan diri hanya dengan Allah Subhanahu Wata’ala, saja? Ketika seseorang memenuhi hati, pikiran dan hari harinya hanya dengan Allah, maka sanjungan atau makian bukanlah sesuatu seban yang harus dipikirkan, dibenci atau disenangi orang bukan suatu masalah yang dapat mengganti jati diri kita. Ya, jati diri seorang yang baik. Bukan jati diri pendendam.




Ada seorang gadis buta  yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.  Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia  berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat  dunia. Suatu  hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia  bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya. Kekasihnya bertanya,  “Sekarang kamu bisa melihat dunia. Apakah kamu mau menikah denganku?” Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia  menolak untuk menikah  dengannya.

Kekasihnya  pergi dengan air mata mengalir, dan kemudian menulis sepucuk suratsingkat kepada gadis  itu, “Sayangku, tolong jaga baik-baik mata saya.”
Kisah  di atas memperlihatkan bagaimana  pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah.  Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan  lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena  telah menyertai dan menopang bahkan di saat  yang paling menyakitkan.

Hidup  adalah anugerah
Hari ini sebelum  engkau berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar – Ingatlah akan  seseorang yang tidak bisa berbicara.
Sebelum engkau  mengeluh mengenai cita rasa makananmu – Ingatlah akan seseorang yang  tidak punya apapun untuk dimakan.
Sebelum engkau  mengeluh tentang suami atau isterimu – Ingatlah akan seseorang yang  menangis kepada
Tuhan meminta pasangan hidup.
Hari ini sebelum engkau  mengeluh tentang hidupmu – Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat  pergi ke surga.

Sebelum engkau mengeluh  tentang anak-anakmu – Ingatlah akan seseorang yang begitu  mengaharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.
Sebelum engkau  bertengkar karena rumahmu yang kotor, dan tidak ada yang membersihkan atau  menyapu lantai – Ingatlah akan orang gelandangan yang tinggal di  jalanan.
Sebelum merengek karena  harus menyopir terlalu jauh – Ingatlah akan sesorang yang harus  berjalan kaki untuk menempuh jarak yang sama.

Dan ketika engkau  lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu – Ingatlah akan para  penganguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan  pekerjaanmu.
Sebelum engkau  menuding atau menyalahkan orang lain – Ingatlah bahwa tidak ada  seorang pun yang tidak berdosa dan kita harus menghadap pengadilan Tuhan.

Dan ketika beban  hidup tampaknya akan menjatuhkanmu – Pasanglah senyuman di wajahmu dan  berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia  ini.

Hidup  adalah anugerah, jalanilah, nikmatilah, rayakan dan isilah  itu.

NIKMATILAH  SETIAP SAAT DALAM HIDUPMU, KARENA MUNGKIN ITU TIDAK AKAN TERULANG LAGI!
 
© 2012. Design by Main-Blogger - Blogger Template and Blogging Stuff